Selasa, 24 Juni 2014

Dia, damai-ku



Selamat pagi awan putihku,

Terasa begitu lama aku tak menyapamu. Hari ini warnamu berbeda, tak seperti yang kulihat seperti hari-hari sebelumnya. Aku melihat ketenangan yang luar biasa disana. Putihmu yang tulus seperti senyum seorang Ibu pada anaknya. Tanpa pamrih, sungguh tulus dari hati terdalam.

Mungkin engkau juga merasakan bahagia yang teramat sangat, sama sepertiku. Kita bersama-sama menyambut keindahan Ramadhan dengan segala kebaikan serta limpahan rahmat-Nya.

Aku tersenyum. Pagi ini luar biasa membuat hatiku tenang dan damai. Awan putih itu berjalan menyusuri langit biru. Senyumku semakin lebar melihat hari yang semakin dekat dengan bulan penuh maghfiroh dan ampunan-Nya.

Saatnya memulai hari dengan penuh ketenangan hati dan jiwa yang damai. Semoga benar adanya, ketulusan ini hanya untuk mendapat ridho Illahi. Semoga benar adanya, tak ada yang diharapkan selain ampunan atas segala dosa dan khilaf. Semoga benar adanya, tak ada secuilpun rasa riya dalam hati. Ibadah kita, ketulusan hati kita, kerinduan kita hanya untuk Nya. Allah, pemilik alam semesta kita.