Kamis, 22 Januari 2015

Berhenti mengeluh dan mulai bersyukur

Berkata memang mudah. Apalagi jika perkataan itu tak didasari dengan pemikiran yang jernih. Ratusan, bahkan ribuan pengguna gadget saat ini bertebaran dengan berbagai karakter. Tak jarang diantara pengguna gadget di era sekarang ini menggunakan media sosial sebagai tempat curhatan. Tak masalah sebenarnya, karena setiap manusia memiliki cara mereka masing-masing untuk mengekpresikan isi hati. Yang menjadi polemik adalah umpatan, keluhan, sindiran dan berbagai ungkapan negatif yang sering kali bermunculan.

Lalu, apakah dengan mengeluh akan menyelesaikan masalah?

Tentu dengan lantang saya menjawab "tidak!" sungguh tidak menyelesaikan masalah. 

Dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuan Jepang bernama Masaru Emoto mengungkapkan bahwa kita dipengaruhi dari apa yang sering kita dengar dan ucapkan. Berawal dari eksperimen yang dilakukan Emoto pada air dengan penanganan yang berbeda. Singkat kata, ternyata Emoto dapat membuktikan bahwa air memiliki kristal-kristal sendiri dari penanganan yang berbeda tersebut. Dari proses penelitian yang panjang membuktikan bahwa air mampu memahami kata-kata yang diucapkan oleh manusia. Emoto berpendapat, bahwa otak kita mengandung 74,5% air. Dan manusia terdiri dari molekul-molekul dengan komponen air terbesar di dalam tubuh, sehingga manusia dapat dengan mudah merespon apa yang terjadi di lingkungannya. Merekam dan menjadi sugesti dalam bentuk positif maupun negatif. 

Nah, jika mengeluh menjadi rutinitas dalam beraktifitas, bisa dibayangkan respon apa yang tertangkap oleh tubuh kita?

Lagi-lagi berekspresi pada dasarnya tidak pernah terbatas. Setiap manusia berhak melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Tetapi jika berkata, bertindak dan berperilaku postif akan berpengaruh luar biasa positif pula, mengapa tidak kita lakukan? Bahkan terkadang kita lupa, ada Sang Maha yang selalu memberikan tempat untuk kita mengeluh dan mengadu pada Nya. 

"Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat"
 [Surah Al-Baqarah : 45]

Masih mau mengeluh?

Cukup, rasanya tak akan ada habisnya jika hidup hanya dipenuhi dengan mengeluh dan mengeluh. Bahkan terkadang segala yang kita miliki masih terasa kurang. Bersyukur dan berikan pengaruh positif untuk lingkungan dan diri sendiri. Tubuh akan menangkap respon postif dan insyaallah apa yang kita inginkan diberi kemudahan dalam pencapaian terbaiknya.

Manusia tak didewasakan dengan umur, tetapi proses yang mendewasakannya. Bukan pula karena pengalaman yang banyak, tetapi banyak belajar dari pengalaman. Belajar terus, dan terus belajar. 

Berhenti mengeluh dan mulai dari ucapan sukur, dan syukur.