Teruntuk adek seatap yang tak
serahim.
Aku menyayangimu layaknya aku memperlakukan kedua adik kandungku.
Kalian semua menjadi tanggung jawabku selama setiap malam datang kita masih terlelap dalam atap yang sama. Hai adek seberang kamar, kamu tak
sendirian. Jika sampai detik ini putus cinta masih membuatmu tak semangat
kuliah, masih teringat segala kenangan bersamanya, masih memupuk rasa rindu
mendalam. Cukup. Hentikan segala perasaan menyakitkan itu. Kamu berhak bahagia
dek, melebihi bahagiamu ketika bersamanya. Jika perjalanan dalam hitungan bulan
itu masih membuatmu terperangkap dalam lamunan, move up! Bergeraklah menuju
kebahagiaan lain. Yang aku yakini, kamu tak serapuh itu. Orangtua kita tak akan
rela melihat buah hatinya termenung di kota pelajar ini. Tugas kita belajar kan
dek, bukan menyesali apa yang telah terjadi dibelakang. Kamu tahu, Allah begitu
menyayangimu. Allah Maha Tahu mana yang terbaik untukmu, dengan jalan
memisahkan kalian. Allah rindu, Allah cemburu dek. Allah ingin cintamu tulus
hanya untuk Nya. Ada saatnya dimana kamu akan meletakan rasa sayang itu, suatu
saat nanti, bukan untuk kekasihmu, bukan. Tetapi untuk partner hidupmu, imam
yang memimpin hidupmu menuju kebaikan demi kebaikan Nya.
Mungkin akan terasa begitu jauh dari pelupuk mata jika aku harus menggambarkan kehidupan pernikahan dengan segala keindahannya.
Itu pun masih katanya, kata mereka yang sudah merasakannya. Tapi percayalah
dek, umur belasan sepertimu bukan berarti harus merasakan pacaran. Okelah,
lingkungan kita tak se-agamis lingkungan pesantren. Tapi itu tantangannya dek, tantangan
untuk melawan arus demi sebuah kebaikan besar. Kakakmu ini tak banyak
pengalaman memang, tapi setidaknya punya secuil garam bisa kubagikan untukmu
dek. Segala yang indah itu butuh perjuangan, tak ada yang instan. Dan yakin,
kamu bisa kembali ceria dan bahkan lebih ceria dari biasanya. Allah selalu
menyimpan kado istimewa untuk hamba Nya. Nanti, di waktu yang tepat dan tak
terprediksi oleh kita.
Janji ya untuk segera move up, tak
sekedar move on.
Allah sayang kamu, dek. Dan surat instan ini, tanda sayang kita untukmu. Kamu bisa!