Pergantian
tahun merupakan momen yang dinanti banyak orang. Penuh dengan segudang agenda
yang telah dipersiapkan dengan matang jauh-jauh hari sebelumnya. Berbagai acara
pun tersusun dengan rapi bak barisan semut menuju gundukan gula. Tak hanya yang
muda, dari anak-anak remaja hingga orang tua tak jarang merayakan momen satu
tahun sekali ini. Tak ada yang salah memang dengan hingar bingar kota dan
kemeriahan pergantian tahun. Tetapi sebenarnya yang menjadi poin utama dalam
bergantinya tahun adalah bermuhasabah dan bercermin dari apa yang telah
kita lakukan satu tahun sebelumnya. Sudahkan target dan impian kita terlaksana
dengan baik? Sudahkah kita menjadi pribadi yang lebih baik?
Tak
hanya menengok apa yang telah kita lakukan, pergantian tahun ini sebenarnya
adalah momen paling tepat untuk kita menuliskan kembali target dan impian satu
tahun berikutnya. Ya, seperti yang kita ketahui, esok pagi kita memasuki 2015
tahun dimana persaingan semakin ketat. ASEAN Free Trade Area atau yang dikenal dengan AFTA 2015 menuntut kita untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Tak hanya bersaing dengan sesama anak
negeri, tetapi tepat esok pagi kita dituntut berbeda dari tahun ini.
Intelektualitas, kecerdasan emosional, kepiawaian dalam teknologi, pandai
berdiskusi organisasi dan masih banyak hal lain yang wajib kita kuasai.
Nah,
melihat fenomena akhir tahun dengan penuh sesaknya jalanan, saya memilih
berdiam diri di rumah. Seperti biasa, secangkir kopi hangat dengan aroma
semerbak memenuhi ruangan dan tumpukan buku serta pena. Rasanya menggoreskan
pena di pergantian tahun ini terasa berbeda. Ada energi positif yang mengalir
untuk menuliskan sederatan target dan cita-cita serta impian yang wajib
diperjuangan, dan perjuangan itu dimulai dari esok pagi saat mata berhadap dengan sinar-Nya.
Tak perlu khawatir dengan sederetan target yang ingin dicapai, cukup dengan sikap optimis, bulatkan niat dan kuatkan doa serta ikhtiar.
Insyaallah, selalu ada jalan untuk menuju kebaikan. Tuhan selalu ada dalam
setiap perjuangan kita. Percayalah.
Diluar
sana, suara kembang api mulai terdengar bersautan. Dan saya tak menyangkalnya,
memang indah percikan cahaya beraneka rupa dengan suara letusannya. Tetapi
rasanya memaknai tahun baru ini tak cukup hanya dengan tawa bahagia, perlu ada
sesuatu yang berbeda. Menyisihkan sebagian rasa untuk peka dan peduli dengan
sesama. Mendokan untuk negeri tercinta agar terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Memaknai tahu baru dengan beristighosah dan memperbaiki diri lagi
dan lagi rasanya akan jauh lebih berarti. Dan negeri ini tidak hanya butuh anak
muda yang berbakat, negeri ini juga butuh doa kita bersama. Kepedulian dan kesadaran kita
untuk menyisipkan doa dalam pergantian malam ini semoga Tuhan selalu
melimpahkan rahmat-Nya dan melindungi negeri kita tercinta.
Dan mengawali tahun baru ini, semoga Tuhan memperkenankan kita menjadi pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.
Selamat datang 2015.