Manusia diturunkan
di bumi bukan tanpa alasan, manusia diwajibkan untuk banyak belajar. Tentang
alam, ilmu, dan segala yang terasa oleh panca indra. Banyak aspek yang harus
digali, diperdalam dan dikaji lagi. Seperti hal nya mengkaji lebih dalam
tentang jalan mencari rizki. Satu hal yang menjadi tuntunan dalam menggali
rizki adalah melalui jalur berniaga. Rasulullah SAW memberi banyak contoh dan
pelajaran yang begitu banyak melalui pintu rizki satu ini. Bahkan
dalam sebuah hadiz menyatakan bahwa 9 dari 10 pintu rizki adalah melalui
berniaga.
تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
"Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan."
Menjadi seorang
entrepreanur ternyata tidak hanya sekedar memasarkan produk dan menjualnya pada
custumer. Ada banyak sekali ilmu yang harus digali lebih dalam lagi. Beberapa
minggu yang lalu, bersama Jogja Muslimah
Preneur Community, yaitu sebuah komunitas yang digagas oleh entrepreanur muslimah di Jogjakarta. Dalam
sebuah kajian rutin kami mengkaji lebih dalam seputar perniagaan dengan tema
“Berniaga ala Rasulullah SAW dan Khadijah RA” bersama ustadzah Nunung yang
memang menggeluti dunia perniagaan semenjak Sekolah Dasar.
Didikan keras dari orangtua, lingkungan yang membentuk beliau untuk survive ternyata menjadikan ustazdah
Nunung menjadi seorang entrepreanur yang tahan banting. Berawal dari membantu
kedua orang tua berdagang, beliau mengerti betul bagaimana melakukan sebuah
pemasaran yang baik, menghormati pembeli dan berkata jujur saat menyampaikan
produk yang ditawarkan.
Ternyata benar,
menjadi seorang entrepreanur sejati tak hanya ahli dalam menilai pasar, cerdas
dalam membaca situasi dan kondisi. Tetapi jauh dari itu semua, yang paling
penting adalah bagaiamana kita menjaga akhlak kita. Banyak dari kita yang
mengerti betul cara menjual dan memasarkan produk untuk meraup keuntungan
berlipat. Menjadi pionir dari produk-produk lainnya. Tetapi tak banyak dari
kita yang memahami benar esensi dari berniaga dan ber-akhlak dalam proses jual
beli tersebut. Yang menjadi degradasi adalah aklhak. Ya, tujuan dari jual beli
memang menghasilkan laba. Apalagi jika kita menilik dari sisi ekonomi, uang
uang dan uang lagi. Sehingga perniagaan di era sekarang ini terkadang juga
menjadikan bumerang bagi persaudaraan antar sesama. Saling memuji produk
pribadi dan menjatuhkan produk lawan. Ini lah kenyataan pahit perniagaan kita.
Pada umumnya negara
yang maju dan berkembang rata-rata memiliki entrepreanur yang mendominasi dalam
Negara tersebut. Dan bersyukur, secara bertahap insyaallah Indonesia mulai
menunjukan hal tersebut. Dari skala kecil hingga saat ini mulai bertumbuhan
para entrepreanur
muda yang berbakat. Akan tetapi yang menjadi tugas bagi kita semua adalah
menanamkan akhlak yang baik. Saatnya membangun akhlak baik dalam berniaga.
Berkata jujur, tidak melebihkan maupun megurangi segala yang terjadi
sebenarnya. Berniaga tak semata-mata karena laba, tetapi juga menjalani proses
memperarat silaturahmi antar sesama.
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Orang
yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak khiyar (membatalkan atau
melanjutkan transaksi) selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan
terbuka, maka keduanya akan mendapatkan keberkahan dalam jual beli, tapi jika
keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka keberkahan jual beli antara keduanya
akan hilang,”
Dalam sebuah
kesempatan, saya mendapat cerita dari salah satu dosen di Pasca Sarjana. Beliau
bercerita tentang seorang nenek penjual ikan.
Ketika Dosen saya ingin membeli, beliau merasa iba melihat sang nenek yang masih berjualan di umur senjanya. Kemudian beliau meminta untuk mengemas semua ikan untuk dibelinya. Tetapi tak disangka, sang Nenek menjawab seperti ini “Jangan dibeli
semuanya, kalau ikannya dibeli bapak semua nanti saya jualan apa?” sontak bapak
Dosen terkaget mendengar jawaban sang Nenek. Kemudian Dosen saya menjawab
“Nenek bisa pulang cepat jika saya beli semua ikan nenek, sehingga tidak perlu
berjualan hingga matahari terik. Agar nenek bisa lekas istirahat” Dan ternyata
jawaban sang nenek lebih mengejutkan lagi. Beliau berkata “saya jualan bukan
hanya karena uang saja pak, tetapi juga membantu menyediakan ikan segar untuk para penjual
makanan siap saji. Jika bapak membeli semua ikan saya pagi ini, lalu ketika
nanti para penjual makanan siap saji kemari dan ingin membeli ikan untuk dijual
kembali, saya harus menjawab apa? Saya tidak ingin mengecewakan mereka, tolong
jangan dibeli semua ya pak ikannya”. Dosen saya mengakhiri cerita dengan senyum
simpul dan mata yang berbinar.
Inilah yang
menjadi degradasi akhlak pada kalangan entrepreanur muda saat ini. Jika
berniaga atas dasar laba, maka segala cara akan terasa sah-sah saja dilakukan
untuk mencapai tujuan. Yaitu uang dan pengembalian yang berlipat ganda. Padahal akan banyak sekali manfaat yang didapat
jika berniaga kita niatkan dengan beribadah mencari rizki karena Allah, bukan perkara meraup keuntungan secara finansial saja.
Mempercayakan segala yang akan kita dapatkan atas kehendak Nya. Seberapa banyak
pesaing dengan produk yang sama dengan produk kita, jika rizki hari ini
mengalir untuk kita maka Tuhan yang akan mengantarkan rizki pada kita. Tak
perlu khawatir akan persaingan, bahkan akan terasa lebih bermanfaat jika dapat
saling mengisi, bertukar fikiran dan saling berbagi. Percayakan pada Nya, Tuhan
selalu adil dalam memberikan rizki satu sama lain. Semoga kita selalu diberi
kemudahan dan kelapangan dalam mencari rizki yang berkah atas ridho Nya.
Aamiin.
Written
by,
Putri Demi Aridi
Part of Jogja Muslimah Preneur Community
1 komentar:
Hi Putri,
Salam dari Lazada! Perkenalkan saya Merrya, Affiliate Account Executive dari Lazada Indonesia Affiliate Team.
Dengan ini saya ingin memperkenalkan Anda pada program terbaru kami yang sedang tumbuh dengan cepat, Lazada Affiliate Program. Kami percaya bahwa situs Anda memiliki potensi yang sangat baik untuk bergabung dengan program kami dan membentuk kerjasama yang sukses.
Saya telah melihat website Anda dan tertarik untuk bekerja sama dengan Anda.
Silakan hubungi saya langsung ke nomor dan email dibawah ini untuk penjelasan lebih lanjut mengenai program ini.
Kami menunggu balasan dari Anda mengenai penawaran spesial kami ini.
Thanks,
Merrya
merrya.nawati@lazada.co.id
(021)29490210 ext 1601 / 08111551335
Posting Komentar