Jumat, 21 Maret 2014

Kapas putih itu, kusebut awan kebebasan :)

Pagi ini sayup-sayup suara burung kecil terdengar begitu merdu dari luar jendela kamar. Aku terbangun dan mencoba mencari buku yang terselip di bawah bantal karena tak sempat memindahkannya ke meja. Masih terasa atmosfer berbunga-bunga karena efek novel semalam. Entah terlalu perasa atau terlalu dalam memasuki dunia peran dalam novel itu, seolah menjadi nyata dan terasa di dalam sana. Ya, di dalam hati yang begitu sempurna Tuhan menitipkan karunia-Nya. 

Mencoba keluar kamar dan menikmati udara segar di balkon depan kamar. Begitulah kebiasaan yang tak tertinggal di setiap pagi datang. Awan cantik itu kembali tersenyum, setiap pagi ia tak henti memberikan ketulusannya. Dan mulai aku mencoba bernostalgia dengannya, kuambil kapas putih itu dan kusisipkan harapan disana. Kugenggam erat dan hingga akhirnya kutiupkan untuk menjemput kumpulan awan putih lainnya. Ah, begitu merindukan pagi seperti ini, hanya ada aku dan awan putih itu. Ia mulai berterbangan dan menemukan kebebasan dalam dunianya. Hingga mungkin disuatu tempat ia akan berhenti dan bersandar sejenak untuk menemukan kenyamanan. Bawa harapan itu menuju dia yang mengerti bahwa kamu tak hanya sekedar kapas putih, tetapi dia yang melihat ketulusanmu. Selamat pagi kapas putih.

Tidak ada komentar: