Minggu, 21 Desember 2014

1st Anniversary Turun Tangan Yogyakarta

Hari kelahiran, dimana hari bermulanya kehidupan di luar rahim. Menemukan kehidupan hakiki untuk berjuang menyusuri kebaikan demi kebaikan. Manusia dilahirkan bukan tak ada sebab, Tuhan memberikan kepercayaan yang luar biasa untuk dapat menapaki segala kebaikan Nya. 

Layaknya seorang anak adam yang baru dilahirkan, organisasi pun memiliki ruang waktu yang sama. Bermula berjalan dan berkembang karena dilahirkan. Tak terasa, satu tahun sudah kami berproses bersama dalam sebuah komunitas dengan segala suka dukanya. Turun Tangan Yogyakarta, membawa kami memasuki tahun pertama dari kelahirannya tepat pada tanggal 20 Desember tahun lalu. Bukan waktu yang singkat untuk memupuk segala proses di dalamnya. Butuh perjuangan untuk kami saling memahami dan mengerti arah pergerakan serta kemana akan dibawa lari hingga tak hanya satu dua tahun saja yang akan terlewati. 

Hari ini, kami para Relawan Turun Tangan Yogyakarta memperingati hari kelahiran itu. Bersama adik-adik dari Dusun Kepek, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Tepat di Joglo Pintar, sebuah pendidikan in-formal dengan konsep pengajaran berbasis komunitas yang diinisiasi oleh salah satu dari rekan kami, Muhammad Hatta Efendi, satu dari sekian juta Relawan Turun Tangan. 

Pagi tadi, kedatangan kami disambut oleh teriakan adik-adik Joglo Pintar. Mereka terlihat begitu cerdas, lincah dan komunikatif. Dan ternyata benar, adik-adik disana menyimpan potensi luar biasa. Sebut saja logo Joglo Pintar yang menjadi icon komunitas mencerdaskan ini adalah sebuah hasil karya pribadi meraka. Kami bangga melihat generasi bangsa seperti mereka, semangat dan ambisi untuk maju nya tak kalah dengan pejuang. Mereka punya mimpi besar.

Acara kami mulai. Berawal dari perkenalan, pemotongan tumpeng dan ramah tamah hingga bermain bersama adik-adik serta dongeng dari Kak Damar. Kami melihat senyum bahagia mereka, kami pun merasakan keceriaan nya. Ternyata benar, kebaikan selalu memberikan ketenangan yang hakiki. Ulang tahun bukan berarti merayakan dengan hingar bingar ataupun bermegah-megahan dan bahkan berfoya-foya. Ulang tahun tidak selalu diindentikan dengan menerima hadiah dan makan mewah. Tetapi jauh dari itu semua adalah bagaimana kita bisa memberi dengan sesama. Berbagi bahagia dengan yang lain dan menapaki kebaikan yang Tuhan titipkan melalui tawa dan syukur yang tak terbatas.

Selamat memasuki tahun pertama Turun Tangan Yogyakarta. 

Mengutip dari novelis muda relawan TTYK, karena pejuang tak takut di jalan yang gelap dan sepi. Pejuang tak melangkah karena ada karpet merah dan sorot lampu. Pejuang, mengerti betul segala yang harus diperjuangkan. Jika memang mengaku pejuang, HADAPI!





Tidak ada komentar: